Selasa, 17 April 2012

Jenis-jenis Cinta

Kebutuhan emosional kita yang kompleks, sebenarnya dapat diringkas sebagai kebutuhan akan cinta. Kaum pria dan wanita masing-masing mempunyai enam kebutuhan cinta yang khas dan sama-sama penting. Dengan mengetahui daftar ini, Anda dengan mudah dapat melihat mengapa pasangan Anda merasa tidak dicintai. Dan yang paling penting, daftar ini dapat memberi Anda arah untuk memperbaiki hubungan-hubungan Anda dengan lawan jenis bila Anda tidak tahu harus berbuat apa.

Tentu saja setiap pria dan wanita pada akhirnya membutuhkan kedua belas jenis cinta itu. Mengakui keenam jenis cinta yang dibutuhkan kaum wanita tidak berarti kaum pria tidak membutuhkan jenis cinta tersebut. Yang dimaksud kebutuhan primer adalah orang perlu lebih dulu memuaskan kebutuhan primernya sebelum sanggup sepenuhnya menerima dan menghargai jenis-jenis cinta yang lain.
Pria baru dapat sepenuhnya menerima dan menghargai keenam jenis cinta yang terutama dibutuhkan kaum wanita setelah kebutuhan-kebutuhan primernya sendiri terpenuhi. Demikian pula wanita. Memahami jenis-jenis cinta primer yang dibutuhkan pasangan Anda merupakan rahasia yang paling ampuh untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan Anda.

1. Wanita Membutuhkan Perhatian, Pria Membutuhkan Kepercayaan
Saat pria memperhatikan minat terhadap perasaan-perasaan wanita dan menunjukkan kepedulian mendalam akan kesejahteraan wanita, si wanita merasa dicintai dan diperhatikan. Dengan membuat si wanita merasa istimewa dengan cara yang penuh cinta, pria itu berhasil memuaskan kebutuhan primernya yang pertama. Tentu saja si wanita makin mempercayainya. Rasa percaya ini membuatnya lebih terbuka dan lebih mudah menerima.
Bila wanita menunjukkan sikap terbuka dan mudah menerima terhadap pria, pria itu merasa dipercaya. Mempercayai pria berarti meyakini bahwa ia melakukan yang terbaik dan bahwa pria tersebut menginginkan yang terbaik bagi pasangannya. Bila reaksi-reaksi si wanita mengungkapkan kepercayaan positip terhadap kemampuan dan niat pria, kebutuhan cinta utama pria itu pun terpuaskan. Otomatis pria itu jadi lebih penuh cinta dan perhatian terhadap perasaan-perasaan dan kebutuhan si wanita.

2. Wanita Membutuhkan Pengertian, Pria Membutuhkan Penerimaan
Bila pria mendengarkan tanpa menghakimi, tetapi dengan empati dan kedekatan terhadap wanita yang sedang mengungkapkan perasaan-perasaannya, wanita itu merasa didengarkan dan dipahami. Sikap penuh pengertian tidak berarti mengetahui pikiran atau perasaan seseorang, melainkan berusaha mengumpulkan makna-makna dari apa yang didengar, dan bergerak untuk membenarkan apa yang disampaikan. Semakin terpenuhi kebutuhan wanita untuk didengarkan dan dimengerti, semakin mudah baginya untuk memberi penerimaan yang dibutuhkan pasangannya.
Bila wanita dengan penuh cinta menerima pria tanpa berusaha mengubahnya, pria itu merasa diterima. Sikap menerima itu tidak menolak, melainkan menegaskan bahwa pria itu diterima dengan gembira. Ini tidak berarti si wanita yakin pria itu sempurna, melainkan menegaskan bahwa ia tidak mencoba memperbaiki pria itu, bahwa ia mempercayai si pria untuk membuat perbaikan-perbaikan sendiri. Setelah merasa diterima, lebih mudah bagi pria untuk mendengarkan dan memberi wanita pemahaman yang dibutuhkan dan layak diterimanya.

3. Wanita Membutuhkan Rasa Hormat, Pria Membutuhkan Penghargaan
Wanita merasa dihormati bila pria menanggapinya dengan mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan, dan kebutuhan-kebutuhannya. Bila tingkah laku pria itu mempertimbangkan pikiran-pikiran dan perasaannya, wanita tersebut pasti merasa dihormati. Ungkapan-ungkapan rasa hormat fisik dan nyata, misalnya dengan memberi bunga dan mengingat ulang tahun, sangat penting untuk memuaskan kebutuhan cinta utama nomor tiga pada wanita. Bila wanita merasa dihormati, jauh lebih mudah baginya untuk memberi suaminya penghargaan yang layak diterimanya.
Bila wanita mengakui telah menerima manfaat dan nilai pribadi dari usaha-usaha dan tingkah laku pria, si pria jadi merasa dihargai. Penghargaan merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Setelah merasa dihargai, pria tahu usahanya tidak sia-sia; dengan demikian, ia didorong untuk memberi lebih banyak. Pria yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.

4. Wanita Membutuhkan Kesetiaan, Pria Membutuhkan Kekaguman.
Bila pria mengutamakan kebutuhan-kebutuhan wanita dan dengan bangga mendukung dan memuaskan si wanita, kebutuhan utama cinta nomor empat wanita tersebut terpuaskan. Wanita berkembang subur jika ia merasa dipuja dan istimewa. Pria dapat memenuhi kebutuhan ini dengan lebih mementingkan kebutuhan dan perasaan wanita itu daripada minat-minatnya sendiri seperti pekerjaan, pelajaran, dan rekreasi. Jika si wanita merasa dirinyalah yang terpenting dalam kehidupan pria itu, dengan mudah ia akan memberikan kekagumannya.
Seperti halnya wanita perlu merasakan perhatian pria, pria pun perlu merasakan kekaguman wanita. Mengagumi pria adalah memandangnya dengan penuh kekaguman, rasa senang, dan persetujuan yang menyenangkan. Pria merasa dikagumi jika wanita gembira dan takjub akan sifat-sifat khasnya atau bakat-bakatnya yang mungkin mencakup rasa humor, keperkasaan, ketekunan, kejujuran, intergritas, kemesraan, kebaikan hati, cinta, pengertian, dan sifat-sifat baik lainnya yang disebut nilai-nilai lama.
Bila pria dikagumi, ia akan merasa cukup aman untuk membaktikan diri bagi istrinya dan menyanjungnya.

5. Wanita Membutuhkan Penegasan, Pria Membutuhkan Persetujuan.
Bila pria tidak keberatan atau tidak menentang perasaan dan kebutuhan wanita, melainkan menerimanya dan menegaskan keabsahannya, wanita akan betul-betul merasa dicintai, karena kebutuhan primernya yang kelima telah terpuaskan. Sikap mengesankan pria menegaskan hak wanita untuk merasa sebagaimana dirasakannya. (Perlu diingat pria dapat menghargai sudut pandang wanita, meski ia sendiri mempunyai sudut pandang yang berbeda). Setelah pria belajar menunjukkan pada wanita sikap mengiyakan ini, pria itu pasti memperoleh persetujuan yang terutama dibutuhkannya.
Jauh didalam lubuk hatinya, setiap pria ingin menjadi pahlawan atau ksatria dengan baju baja berkilau bagi wanita. Tanda bahwa pria telah lulus ujian dari seorang wanita adalah persetujuannya. Sikap menyetujui ini berupa pengakuan atas kebaikan dalam diri si pria dan mengungkapkan kepuasan menyeluruh terhadap pria itu. (Ingat memberi restu kepada pria tidak lalu berarti sependapat dengannya). Sikap menyetujui berarti mengakui atau mencari alasan-alasan yang baik di balik apa yang dilakukan pria itu. Setelah pria menerima persetujuan yang dibutuhkan, jadi lebih mudah baginya untuk menghargai perasaan-perasaan si wanita.

6. Wanita Perlu Jaminan, Pria Perlu Dorongan
Bila pria berulang-ulang memperhatikan bahwa ia memperhatikan, memahami, menghormati, menghargai dan menyayangi pasangannya, kebutuhan utama pasangan untuk diyakinkan telah terpenuhi. Sikap menyakinkan membuat wanita merasa senantiasa dicintai.
Pria umumnya membuat kekeliruan dengan menganggap bahwa sekali ia telah memenuhi semua kebutuhan cinta primer istrinya, dan istrinya merasa bahagia dan aman, maka sejak saat itu istrinya harus tahu bahwa ia dicintai. Padahal itu tidak cukup. Untuk memuaskan kebutuhan cinta primer nomor enam istrinya, pria harus ingat untuk meyakinkannya berulang kali.

8 Macam Cinta Menurut Qur’an

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :


(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain

(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan

(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri

sendiri.

Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain. Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:


1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.


2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.


5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).


6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)


7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa
ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah
pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.


8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Senin, 09 April 2012

Khasiat Tutut

Siapa yang tidak kenal dengan hewan yang diberi nama 'Tutut" (dalam bahasa Sunda", atau "Keong Sawah"? Pasti semua orang tentu mengenalnya, baik secara bentuk maupun bahasa lainnya yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Jika kita mengingat masa kecil kita, ya sekitar usia SD, tentu setiap dari kita pernah jajan makanan ini. Selain harganya yang murah pada saat itu, cara memakannya pun trgolong unik. Tutut ini dimakan dengan cara disedot seketika, sehingga isinya dapat langsung keluar. Cara lainnya adalah dengan mencungkilnya dengan tusuk sate/tusuk gigi. Daging tutut bisa keluar dan langsung masuk ke mulut, untuk inilah bagian buntut cangkangnya harus dipotong supaya angin bisa masuk. Kalau tak pandai menyedotnya atau tak ingin orang lain melihat mulut anda monyong, cungkil saja dengan tusuk gigi.

Keong sawah ini bercangkang hitam kehijau-hijauan, berukuran sebesar jempol tangan hingga sebesar jempol kaki, walau ada juga di beberapa tempat bisa berukuran sebesar bola pingpong. Sekali memasak tutut biasanya satu panci, dibeli dari pasar tradisional dalam keadaan hidup. Sebelum dimasak, bagian ujung kerucut spiralnya dipotong sedikit dengan pisau, cangkangnya cukup rapuh sehingga tidak akan merusak mata pisau. Kemudian direbus hingga matang bersama bumbu salam, séréh, laja dan santan kelapa.

Tutut, keong sawah, atau Bellamya javanica van den Bush paling banyak ditemukan di sawah, di mana air sawah meski berlumpur tapi juga relatif bening. Habitat lainnya di tempat yang juga mirip sawah, yang airnya cukup bening, berlumpur dan airnya tak berarus/bergerak. Siang hari tutut ini bersembunyi ke dasar lumpur sehingga sulit dicari dan dikumpulkan. Malam hari ia menyebar menempel-nempel di batang padi atau tumbuhan lainnya. Pedagang tutut di pasar tradisional biasanya mengumpulkan keong sawah tersebut pagi hari, saat tutut masih berada di permukaan air dan menempel-nempel di batang padi. Namun, ada cara lain untuk menangkap tutut secara efektif dan efisien, yaitu dengan perangkap daun pepaya. Tutut ternyata menyukai daun pepaya, sehingga daun pepaya yang diletakkan di malam hari, esok paginya dipenuhi dengan gerombolan tutut. Percobaan mereka juga menggunakan daun pisang dan daun pepaya.
Namun, apakah kita tau kandungan gizi yang terdapat dalam tutut ini? Berikut ini merupakan ulasan mengenai kandungan gizi yang terdapat dalam tutut, yang dicuplik dari berbagai sumber.

Tutut mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang cukup tinggi pada tubuhnya. Berat daging satu ekor tutut dewasa dapat mencapai 4-5 gram. Selain makronutrien, tubuh tutut juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan pengelolaan yang tepat, tutut dapat dijadikan sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh lebih murah daripada daging sapi, kambing atau ayam.

Sawah sebagai salah satu tipe lahan basah buatan tidak hanya berperan penting dalam menyediakan jenis-jenis tanaman menyehatkan, namun juga merupakan tempat hidup berbagai binatang air, mulai dari Protozoa (binatang bersel tunggal) sampai vertebrata (binatang bertulang belakang) seperti ikan dan katak. Moluska (keong-keongan dan kerang serta kerabatnya) termasuk juga binatang yang memanfaatkan sawah sebagai tempat hidupnya. Moluska yang hidup di perairan tawar dapat dijabarkan ke dalam kelas

Gastropoda yang kita kenal dengan nama keong (bercangkang tunggal) dan kelas Pelecypoda/Bivalvia atau kerang (cangkangnya berkeping dua). Dari catatan pustaka, moluska air tawar yang pernah ditemukan hidup di perairan sawah, ada sebanyak 32 jenis (27 jenis Gastropoda dan 5 jenis Pelecypoda/Bivalvia). Moluska bercangkang tunggal, terdiri dari dua kelompok, yaitu Operculata yang dilengkapi operkulum (penutup cangkang) dan Pulmonata, yang tanpa operkulum.
Tutut (marga Bellamya) termasuk dalam kelompok Operculata yang hidup di perairan dangkal yang berdasar lumpur serta ditumbuhi rerumputan air, dengan aliran air yang lamban, misalnya sawah, rawarawa, pinggir danau dan pinggir sungai kecil. Binatang ini lebih menyukai perairan yang airnya jernih dan bersih. Ada dua jenis dari marga Bellamya yang hidup di sawah, yaitu Tutut jawa (Bellamya javanica) dengan sebaran di Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia (kecuali Irian Jaya) dan Filipina, dan Tutut sumatera (Bellamya sumatrensis) yang sebarannya mencakup Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia (Sumatera dan Jawa).

Keong suku Viviparidae ini bisa memiliki tinggi cangkang sampai 40 mm dengan diameter 15-25mm; bentuknya seperti kerucut membulat dengan warna hijau-kecoklatan atau kuning kehijauan. Puncak cangkang agak runcing; tepi-cangkang menyiku tumpul pada yang muda; jumlah seluk 6-7, agak cembung, seluk akhir besar. Mulut membundar, tepinya bersambung, tidak melebar, umumnya hitam. Operkulum agak bundar telur, tipis, agak cekung, coklat kehitaman

Minggu, 01 April 2012

Laporan Praktikum GOLONGAN DARAH

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Golongan darah ditentukan dari jenis zat dalam eritrosit dan aglutinin dalam plasma darah, oleh karena itu saya melakukan tes pengujian golongan darah untuk membuktikan teori tersebut.

Pengukuran kadar hemoglobin dan pengukuran waktu koagulasi juga saya lakukan dalam praktikum ini. Hal itu dimaksudkan agar saya tahu kadar hemoglobin pada diri saya sehingga saya dapat membandingkan hasil Hb saya dengan kadar Hb yang normal serta saya dapat mengetahui kadar Hb rata-rata kelas

Yang melatarbelakangi saya untuk praktikum tentang waktu koagulasi darah adalah untuk mengetahui waktu koagulasi darah saya sendiri dan rata-rata kelas karena setiap orang waktu koagulasinya berbeda-beda.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah masing-masing

2. Untuk mengetahui cara pengukuran kadar hemoglobin dan variasi kadar hemoglobin masing-masing siswa.

3. Untuk mengetahui cara mengukur waktu koagulasi darah dan variasi waktu koagulasi/ pembekuan darah pada masing-masing siswa.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah

2. Bagaimana cara mengukur kadar hemoglobin

3. Bagaimana cara mengukur waktu koagulasi

`Tinjauan Pustaka

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif

(Wikipedia. Com: 15.11.09, 13.30)

Metodologi Penelitian

A. Alat dan bahan

1. Gelas obyek

2. Blood lanset (alat penusuk)

3. Kapas

4. Satu set antiserum

5. Tusuk gigi

6. Alkohol 70%

B. Cara Kerja

`Menentukan golongan darah

1. Meneteskan sampel darah pada gelas obyek di kedua tempat dan memberikan identitas A untuk yang sebelah kiri sementara identitas B untuk sebelah kanan.

2. Meneteskan zat anti A pada sampel darah A kemudian mengeduknya hingga merata.

3. Meneteskan zat anti B pada sampel darah B kemudian mengaduknya hingga merata.

Menentukan kadar hemoglobin

1. Meneteskan darah pada kertas filter.

2. Membiarkan selama 30 detik

3. Setelah 30 detik, mencocokkan warna darah pada kertas filter dengan calorimeter HB dalam buku talquit, kemudian mencatat dalam persen.

4. Mengubah hasil dalam persen ke dalam satuan mg%

Menentukan waktu koagulasi

1. Meneteskan sampel darah satu tetes besar pada gelas obyek dan saat selesai menetes hitung waktu dengan stopwatch.

2. SetIap 30 detik, menusukkan jarum pentul pada darah

3. Jika pada saat menusuk terakhir terdapat beneng fibrin yang melekat pada ujung jarum berarti sudah terjadi koagulasi kemudian catat waktu menggunakan stopwatch.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil
No Nama siswa Golongan darah Kadar Hb (mg%) Waktu koagulasai (s)
1 Novitasari A 15,4 90
2 Noviastri H O 15,4 102
3 Pradina Dyan I A 17,6 98
4 Tranmi M B 11 96
5 Fera Kanelia A 15,4 120
6 Madya Oktavianingtyas O 17,6 150
7 Putri R O 13,2 120
8 Hanafi Catur W B 15,4 108
9 Febri Dwi Utami O 15,4 94
10 Estu B 15,4 90
11 Findra P O 15,4 120
12 Kurnia Yuliatin O 13,2 100
13 Adi Cahyo O 15,4 70
14 Zamzam Mumtaz AB 15,4 90
15 AdItya Dani O 15,4 72
Rata-rata

B. Pembahasan

Cara pengujian golongan darah adalah beberapa hal yang sudah tertera dalam cara kerja. Kemudian untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan dengan ketentuan sebagai berikut :

1 Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, berarti golongan darah A

2. Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka golongan darah B.

3. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = menggumpal, berarti golongan darah AB.

4. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O

Dari data kelas pada praktikum ini maka, yang

Menggumpal setelah dicampur zat anti A ada 3 siswa.

Menggumpal setelah dicampur zat anti B ada 3 siswa

Tidak menggumpal setelah dicampur zat anti A kemudian menggumpal setelah

dicampur zat anti B ada 1 siswa

Tidak menggumpal setelah dicampur zat anti A maupun zat anti B ada 8 siswa

Jadi perbandingan golongan darah A : B : AB : O adalah 3 : 3 : 1 : 8

Perbandingan tersebut membuktikan bahwa golongan darah O dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB sedikit dimiliki orang di Indonesia.

Untuk menentukan darar hemoglobin seseorang adalah salah satunya dengan metode Talquist. Setelah menemukan warna yang cocok dengan buku talquist maka langkah selanjutnya adalah mengubah satuan ke mg%, dengan rumus :

Persen hasil x 22

100

Analisis kadar Hb 11 mg%adalah

50 x 22 = 11mg%

100

Analisis kadar Hb 13,2 mg% adalah

60 x 22 = 13,2 mg%

100

Analisis kadar Hb 15,4 mg% adalah

70 x 22 = 15,4 mg%

100

Analisis Hb 17,6mg% adalah

80 x 22 = 17,6 mg%

100

Dalam ketentuan kadar Hb normal dalam satuan mg% adalah

Bayi baru lahir : 17-22

Umur 1 minggu : 15-22

Umur 1 bulan : 11-15

Anak-anak : 13

Laki-laki dewasa : 14-18

Perempuan dewasa : 12-16

Perempuan tua : 11,7-13,8

Jadi kadar Hb yang tidak normal ada 3 siswa.

Hasil waktu dalam koagulasi darah menggambarkan aktivitas benang-benang fibrin untuk mengubah agregat platelet menjadi trombus.

Meningkatnya waktu koagulasi darah setelah pemberian bahan uji menunjukkan adanya efek anti agregat platelet dari bahan uji.

Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya agregat platelet yang menutupi celah pembuluh darah yang rusak.

Untuk waktu normal koagulasi darah adalah 15 detik – 2 menit, cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun tingginya antibody antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin.

Jadi dalam uji koagulasi darah pada kelas semuanya normal.

Kesimpulan

1. Golongan darah O dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB sedikit dimiliki orang di Indonesia.

2. Untuk menentukan darar hemoglobin adalah salah satunya dengan metode Talquist.

3. Rumus mengubah satuan ke mg% : Persen hasil x 22

100

4. Cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun tingginya antibody antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin.

DAFTAR PUSTAKA

Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang

Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira : Bogor

Wikipedia. Com